Counter surveillance adalah kegiatan untuk memanage pencegahan terhadap pengawasan pihak lain, termasuk metode-metode yang melibatkan peralatan elektronik seperti bugsweeping dan mendeteksi adanya peralatan surveillance.
Sebelum lebih jauh berbicara tentang Countersurveillance (bentuk negatif terhadap Surveillance), ada baiknya kita simak dahulu definisi Surveillance menurut Wikipedia
Menurutnya, Surveillance adalah proses mengamati perilaku orang, objek atau proses dalam sistem dengan mengharapkan ditemukannya kejadian tertentu pada sistem untuk tujuan keamanan atau kontrol sosial. Dari asal bahasa Perancis-nya, surveillance berarti mengamati.
Surveillance sering dikaitkan dengan usaha pengamatan jarak jauh dengan peralatan elektronika atau teknologi lain, seperti:
Surveillance bisa jadi adalah kegiatan positif, misalnya untuk tujuan pengamanan rumah tinggal atau kantor, pencegahan tindak kejahatan dalam kota, pengawasan keamanan toko, dll. Tetapi umumnya surveillance dikaitkan dengan kegiatan negatif untuk tujuan tertentu. Target surveillance jenis ini bervariasi, mulai dari pribadi, toko kecil, perusahaan hingga negara.
Beberapa objek rawan surveillance antara lain:
Untuk menghadapi berbagai bentuk surveillance, maka diperlukan berbagai metode pula. Menghadapi bugs yang umumnya menggunakan gelombang radio, digunakan peralatan counter yang memanfaatkan penerima gelombang radio. Namun bugs pun berkembang, bugs kemudian bisa dinyalakan atau dimatikan secara remote, bisa berganti frekuensi dengan pola tertentu untuk mengecoh peralatan counter.
Kebanyakan surveillance menggunakan manusia karena manusia lebih sulit dideteksi. Kita lebih sulit membedakan orang yang baik dan orang yang jahat, lebih mudah membedakan yang ini penyadap dan yang ini kancing baju betulan. Ketika manusia bertindak sebagai wahana surveillance, manusia bisa berpindah target dengan cepat untuk menghindari kecurigaan, meninggalkan lokasi tanpa meninggalkan peralatan, menghilang ditengah keramaian dan bersembunyi. Countersurveillance yang baik akan mengantisipasi surveillance dengan menggunakan manusia.