Indonesia merupakan negara kepulauan yang saat ini memiliki kurang lebih 17.000 pulau yang tersebar mulai dari ujung sabang sampai ke ujung Merauke. Karena keluasannya negeri ini, tentu berdampak terhadap pola komunikasi didalamnya. Dulu, masyarakat Indonesia menggunakan burung dara untuk menyampaikan sebuah informasi, atau juga menggunakan 2 buah gelas yang keduanya dihubungkan dengan tali, tetapi saat ini seiring perkembangannya sebuah pesan mungkin akan tersampai hanya dalam hitungan detik (tergantung providernya ya…).
Serat optik atau biasanya dikenal dengan Fiber Optik saat ini menjadi salah satu alat yang paling diandalkan dalam menyalurkan sebuah pesan atau menghubungkan satu lokasi dengan lokasi lainnya. Pada dasarnya serat optic merupakan sebuah media transmisi yang menggunakan media cahaya sebagai penyalur informasi (data) dengan memberikan bandwith dan juga kecepatan data yang lebih besar, sejauh apapun jaraknya.
Saat ini ditengah pertumbuhan masyarakat yang mengarah kepada dunia Digital, akhirnya memaksa kita untuk terus aktif didunia digital, baik itu untuk urusan pekerjaan, ataupun urusan pribadi seperti bersosial media saja.
Maka dari itu, kecepatan akses yang tinggi menjadi sebuah keharusan dan kebutuhan. Mungkin bisa dibilang itu sebagai kebutuhan utama. Salah satu perangkat yang mampu memberikan hasil yang terbaik dalam pengoperasiannya adalah Fiber Optik. / Serat Optik.
Fiber Optik sendiri merupakan kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus. Bahkan ada beberapa referensi yang menyebutkan bahwa saking halusnya, itu lebih kecil di banding dengan sehelai rambut manusia. Sistem dasar dari kabel tersebut yaitu menggunakan pembiasan cahaya sebagai prinsip kerja dari kabel fiber optic tersebut.
Perjalanan dan proses yang cukup panjang bagaimana Fiber Optik hadir di tengah-tengah kita saat ini. Dan menjadi bagian terpenting dari sebuah pertukaran data antar lokasi. Berikut ini bagaimana proses perjalanan hadirnya teknologi Fiber Optik ini sendiri.
Mudahnya pertukaran informasi di Era Globalisasi ini menjadikan Indonesia pun juga harus mengikuti arus yang ada. Di belahan dunia lain kemajuan teknologi terutama internet merupakan kemajuan yang tidak bisa dibendung lagi, termasuk kebutuhan akan akses internet yang cepat, menjadikan Indonesia juga ikut andil dalam perkembangan serat optic itu sendiri.
Awalnya ada beberapa operator telekomunikasi dan penyedia jasa multimedia tercatat telah menggelar jaringan fiber optic ini seperti PT Telkom Indonesia, PT Indosat, PT Excel Komindo, dan Indonesia Comnet Plus. Jaringan-jaringan ini telah mencakup beberapa pulau utama di Indoensia yakni Jawa, Bali Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Berdasarkan informasi yang beredar hingga saat ini Telkom sudah membangun kabel jaringan sepanjang lebih dari 160.000 kilometer (km) fiber optic backbone network.
Perusahaan penyedia jaringan serat optik Indonesia tidak lepas dari muncul nya perusahaan serat optic seperti STT dan STL yang punya peranan besar dengan perkembangan serat optk Indonesia selanjutnya, tidak ada kejelasan kapan persisnya perkembangan serat optik dimulai sejarah perkembangan serat optic di Indonesia. Saat ini penggunaan serat optik di Indonesia ditujukan untuk mengirimkan sebuah data, perangkat pengintaian telekomunikasi, dan paling umum adalah jaringan internet.
Tidak ada perbedaan yang menonjol dari fiber optik dari kabel-kabel lainnya. Kabel fiber optik pun memiliki fungsi yang sama yaitu menghubungkan satu kompiuter dengan komputer yang lain dalam sebuah jaringan. Dikarenakan tidak adanya arus listrik yang dimiliki sehingga menjaga efek dari elektromagnetik.
Pembahasan Kabel Jaringan Fiber Optik lainnya Anda bisa baca.
Berbicara tentang struktur ada 3 struktur yang membentuk sebuah kabel Fiber optik
Bagian ini merupakan bagian dimana gelombang cahaya yang dikirimkan akan merambat dan mempunyai indeks bias (Indeks bias merupakan perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa, dengan cepat rambat cahaya pada suatu medium) lebih besar dari lapisan kedua. Di lapisan ini biasa terbuat dari serat kaca murni, dan tebal tipisnya tergantung dari masing-masing bahan serat itu tersendiri.
Cladding merupakan bagian yang menyelimuti bagian Core, dimana pada cladding berfungsi menjadi cermin yang memantulkan agar cahaya dapat merambat ke ujung lainnya. Dengan adanya cladding ini cahaya dapat merambat dalam core serat optik. Cladding sendiri menggunakan bahan gelas dengan indeks bias yang lebih kecil dari Core.
Bagian ini merupakan bagian pelindung dasar dari bagian Inti (Core) ataupun Kulit (Cladding). Lapisan ini biasanya terbuat dari bahan plastik yang elastis. Pada bagian ini yang dilindungi oleh Coating adalah berfungsi melindungi lapisan dari kejadian-kejadian gangguan yang terjadi, misalnya lengkungan pada kabel, kelembaban udara dalam kabel.
Bagian ini merupakan bagian terluar dari sebuah kabel jaringan fiber optik, tentu hal ini menjadi sangat penting. Bagian ini memiliki tugas untuk melindungi seluruh struktur dari kabel fiber optik dari berbagai macam gangguan di fisik secara langsung.
Masih berkaitan dengan struktur kabel, kali ini kita perlu mengenal dengan tipe-tipe dasar dari sebuah kabel fiber optik, ada dua tipe dalam sebuah kabel fiber optik, dan yang menjadi dasar perbedaan dari dua buah kabel fiber optik itu adalah berdasarkan ukuran besar atau kecilnya diameter dari bagian core kabel itu sendiri.
Dari kedua jenis kabel diatas, masing-masing memiliki perbedaan yang cukup jauh. Misal, untuk kabel single mode seringkali memiliki harga yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan kabel multi mode tetapi penggunaan kabel single mode lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan kabel multi mode.
jaringan fiber optik jenis single mode memiliki inti (core) yang relatif kecil, dengan diameter sekitar 0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik yang satu ini menggunakan tranmitter laser semi konduktor yang mengirimkan sinar laser inframerah dengan panjang gelombang mencapai 1300-1550 nm. Disebut ‘single mode’ karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu waktu.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :
Jenis kabel fiber optik yang satu ini memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel fiber optik jenis single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron. Dengan ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan. Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :
Saat ini pemanfaatan teknologi fiber optik mungkin menjadi sebuah keharusan, mengingat kebutuhan jaringan internet merupakan bagian terpenting dikehidupan manusia. Ada beberapa kelebihan ataupun manfaat yang bisa anda ambil ketika anda memilih kabel fiber optik untuk jaringan komunikasi ataupun jaringan internet yang anda miliki .
Berikut ini beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan.
Mungkin sebagian orang akan beranggapan bagaimana mungkin biaya yang dibeli untuk sebuah kabel fiber optik termasuk biaya yang cukup terjangkau, padahal untuk melakukan instalasi kabel fiber optik membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Memang betul dari sisi biaya fiber optik cukup merogoh kocek yang dalam, tetapi jika menghitung biaya jangka panjang yang dilkeluarkan akan sangat berbeda dengan hanya menginvestasikan kabel coaxial ataupun kabel jaringan sejenis lainnya. Dengan menggunakan kabel fiber itu akan mengurangi biaya perawatan, hal ini dikaerana sistem yang digunakan dalam sebuah kabel fiber itu menggunakan cahaya, bukan listrik. Jika menggunakan aliran listrik akan cukup banyak permasalahan termasuk persoalan tentang elektromagnetik.
Pernahkah kamu mendapatkan promosi dari kartu internet, yang kebanyakan dari mereka memberikan informasi terkait beli kuota unlimited? Nah memang kamu tidak akan ditagih dalam arti berapa banyak pun data yang kamu download. Tetapi biasanya akan berpengaruh terhadap kecepatan download yang kamu miliki, dalam hal ini maka bandwith kamu terbatas. Dengan menggunakan kabel fiber optik, kamu akan mendapatkan bandwith yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan beberapa kabel optik sudah memiliki bandwith yang cukup besar bahkan hingga 10 Gbps.
Dalam proses transmisi, kabel tembaga seringkali mengalami lost sinyal, apalagi jika terjadi gangguan secara fisik misal gempa bumi, hujan badai yang menyebabkan putusnya kabel. Sedangkan jika kamu menggunakan kabel fiber, kehilangan sinyal dalam proses transmisi akan terjadi sedikit sekali. Hal ini dikarenakan serat yang menggunakan cahaya sebagai penghantar sebuah informasi.
Bicara soal kabel tembaga, tembaga memiliki diameter yang cukup lebar, dan tentu jika ingin mendapatkan bandwith yang lebih besar, maka dibutuhkan kabel yang memiliki diameter yang lebih luas , lebih lebar, dan lebih berat. Sebuah ketidak efisien. Jika kamu menggunakan kabel serat optik, struktur dari serat optik sangatlah tipis bahkan lebih tipis dibandingkan sehelai rambut. Namun, karena bentuknya yang sangat kecil akhirnya menjadikan serat optik lebih mudah ditangani, dan lebih sedikit memakan ruang di saluran kabel. Dan, fiber optik lebih mudah dilakukan pengujian ketimbang kabel tembaga.
Sering kali permasalahan kebakaran terjadi karena dipicu oleh konsleting yang ada pada sebuah kabel. Jika menggunakan kabel fiber optik, maka akan aman. Hal ini dikarenakan bahan dasar serat kaca yang aman dan tidak mudah terbakar ada didalam kabel fiber optik, kabelnya pun tidak mengalirkan listrik.