Perkembangan teknologi pada saat ini bukanlah sesuatu yang bisa kita elakkan, dan seringkali perkembangan yang terjadi sifatnya bukanlah linier melainkan eksponensial , serta cenderung massiv. Bicara soal teknologi, ngomong-ngomong kamu sudah tahu tentang Teknologi Nano? Atau biasa dikenal di luar negeri itu Nanotechnology. Sudah pernah dengar??
Mungkin buat kamu yang nemu artikel ini tandanya kamu mungkin sudah mendengar apa itu teknologi nano, dan ingin lebih tahu bagaimana dan manfaat dari teknologi nano itu sendiri. Di artikel kali ini disini mimin coba membahas tentang apakah technologynano itu? Kemudian bagaimana manfaatnya, dan juga beberapa contoh penerapan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari. Oke, sebelum kamu lanjut mungkin kamu mau tahu artikel yang menarik lainnya? Coba nih kamu baca ini juga ya : Siapa Penemu Internet?
Di Indonesia, kehadiran teknologi ini memang belum berkembang dengan pesat, entah kenapa ya? Padahal di dunia luar sana ( maksudnya luar negeri) teknologi ini sudah banyak diterapkan di berbagai bidang.
Jika kita merujuk dari Wikipedia, teknologi nano merupakan manipulasi materi pada skala atomic dan skala molecular. Diameter yang dimiliki oleh atom tersebut berkisar antara 62 pikometer (sekitar 1 : 1.000.000.000.000), sampai dengan 520 pikometer.
Kecil sekali ya?? Ya memang piko meter lebih kecil daripada nanometer. Sedangkan nanometer setara dengan satu per satu miliar meter yang berarti lebih kecil 50000 kali dari sehelai lambut yang kita miliki.
Dengan menggunakan teknologi ini, kita mampu membuat zat benda itu menjadi ukuran yang sangat kecil. Dengan kata lain teknologi ini mampu merekayasa dalam skala nanometer. Keunikan dari benda2 yang memiliiki sifat nanometer tersebut, dia mampu menyesuaikan dengan kehendak yang kita mau.
Konsep ilmu dan teknologi nano pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Richard Feynman pada sebuah pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh American Physical Society di California Institute of Technology (Caltech), 29 Desember 1959, dengan judul “There’s plenty of room at the bottom”. Karena konsep awal itulah yang akhirnya menjadikan Dr. Richard Feyman dijuluki sebagai “the father of nanotechnology”. Richard Feynman adalah seorang ahli fisika yang pada tahun 1965 memenangkan hadiah Nobel dalam bidang fisika. Dalam pidatonya, Feynman menggambarkan suatu proses di mana ilmuwan akan dapat memanipulasi dan mengontrol individu atom dan molekul.
Istilah teknologi nano pertama kali diresmikan oleh Prof. Norio Taniguchi, seorang
ahli fisika dari Tokyo Science University, tahun 1974 dalam makalahnya yang berjudul “On the basic concept of ‘nano-technology’” (Taniguchi 1974).
Sudah paham kan terkait apa itu teknologi nano? Intinya coba kamu baca bolak – balik ya penjelasan diatas.
Kamu tahu kan tentang kebutuhan sandang? Ya kebutuhan akan pakaian yang menutupi badan kita, ternyata teknologi ini benar-benar bisa diterapkan untuk pakaian yang dimiliki. Seringkali kita kesal jika kita sudah berhati-hati melewati jalan yang becek setelah hujan. Ternyata, ada saja yang lewat dan tanpa sengaja melewati genangan yang kotor, akhirnya cipratan genangan air kotor itu mengenai kita. Tentu malu jika kita ingin pergi kerja ternyata baju yang digunakan kotor. Dengan teknologi nano ini mampu menjadikan baju kita bersih dari kotoran itu loh. Kotoran akan dengan mudahnya jatuh tanpa harus melekat diserat baju. Hal ini biasa disebut dengan sifat superhidrofobisitas. Tapi hal itu bisa diterapkan sebelum kejadian ya, jangan sudah terciprat baru disemprot nano, ya kan kotorannya sudah terlanjur nempel di serat baju. jadi Manfaat dari hal ini tentu baju kita akan terjaga dari kotoran tersebut. Seperti di bawah ini contohnya.
Makan dan minum merupakan kebutuhan wajib yang harus di penuhi untuk diri kita. Nah bicara teknologi nano, penerapannya sudah di lakukan dalam melakukan filter dari air kotor menjadi air yang jernih. Dengan teknologi nano ini air yang memiliki sifat / Ph yang buruk untuk diminum, bahkan kotor sekalipun. Mampu disaring dengan baik sehingga menghasilkan air yang bersih yang bisa di minum untuk kebutuhan sehari.
Dalam bidang olahraga ada beberapa yang menjadi penerapannya
Kamu pernah bermain bulu tangkis? Pasti kamu kenal dengan yang Namanya Raket. Banyak model raket yang berkembang pada saat ini. Salah satu nya adalah yang menggunakan bahan carbon, bahan itu bersifat sangat ringan tetapi memiliki struktur yang kuat. Sehingga kemungkinan kecil jika terjadi patah raket ketika bermain bulu tangkis.
Seringkali ketika menyelam kita membutuhkan yang Namanya tabung selam. Ya tabung yang berisi oksigen yang membantu kita untuk bernafas didalam air. Tentu, berat yang dimiliki tabung juga tidaklah ringan. Ternyata ada penerapan teknologi nano pada kegiatan menyelam tersebut. yaitu triton, alat bantu pernapasan pengganti tabung selam ini mampu memberikan salah satu inovasi akan beratnya tabung, dengan ukurannya yang kecil alat tersebut mampu menyaring air dan merubahnya menjadi oksigen . penasaran seperti apa ? dibawah ini gambarnya .
Penyembuhan Kanker dengan menggunakan metode Nanoemas.
Metode terapi ini dilatarbelakngi oleh ketidakmampuan teknologi sebelumnya untuk membasmi sel kanker secara tuntas. Sedikit saja sel kanker tersisa dalam tubuh maka akan tumbuh dan menyebar sehingga kanker akan menjadi besar.
Sebenarnya metode ini dikembangkan oleh seorang fisikawan dari Medical Nanotechnology Company di Irvine California. Oleh Dmitri Lapotko.
Metode ini menggunakan nanopartikel emas sebagai senjata utama. Partikel nanoemas tersebut akan dilapisi dengan protein imun antibodi (Immune protein antibodies) yang nantinya dapat menempel pada permukaan sel kanker. Proses ini terus dilakukan hingga nanopartikel emas mengelilingi semua bagian sel yang terjangkit kanker.
Setelah nanopartikel emas berada pada posisi yang tepat, maka ultrashort infrared pulse akan ditembakkan. Penembakan gelombang infrared pada nanopartikel emas akan membuat suhu naik dan timbul uap-uap air yang menimbulkan gelembung (bubble) sangat kecil disekitar nanopartikel emas. Gelembung-gelembung air tersebut akan meledak dan berakibat pada rusaknya sel kangker sehingga sel kangker akan mati.
Teknologi Nano merupakan kabar baik bagi dunia saat ini karena perkembangannya memberikan kemudahan dan inovasi dari berbagai bidang. Namun, sangat disayangkan hal ini bisa jadi kabar buruk. Terutama bagi negara Indonesia. Kenapa??
Jawaban Sederhananya adalah Indonesia masih belum siap. Kita tahu penelitian tentang teknologi nano ini sudah sangat berkembang di mancanegara. tetapi, disini perkembangannya belum seperti yang kita harapkan masih terlalu minim dari angka yang di harapkan.
Ini kembali lagi kepada negara Indonesia, apakah mau menyambut datangnya Teknologi Nano ini sebagai Peluang dan Tantangan, atau justru malah menjadi ancaman. Yang terjelas teknologi menjadi salah satu faktor yang membuat maju negara ini.